Jumat, 29 Oktober 2010

Impian Sejati


impian-sejati.jpgSuatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.

“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Sahabat situs motivasi, Resensi.net, apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.

Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun. “Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”. “Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik. Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”. Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Sahabat situs motivasi resensi.net sekalian, saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.

Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !

Semoga sukses !

Reach Your Dream


reach your dreamSeorang pemuda berusia dua puluh tahunan bermimpi suatu hari nanti ia menjadi seorang jutawan. Ia sepenuh sadar bahwa impian adalah sesuatu yang mampu membangkitkan motivasi dan memberikan arah bagi kehidupan setiap insan. Impian ini kemudian disampaikannya kepada sang kekasih.
Beberapa waktu kemudian mereka menikah.

Sayangnya tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi yang parah. Masa depresi besar tiba! Pasangan ini kemudian mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam kehidupan mereka. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mobil, rumah yang digadaikan hingga tabungan yang kian menipis dari hari ke hari. Sang pemuda ini mengalami frustrasi luar biasa. Ia kerap duduk termenung seorang diri. Ia bahkan menyarankan agar istrinya meninggalkan dia. Ia merasa tidak mampu lagi menjadi suami yang baik. Ia merasa telah gagal dalam hidupnya.

Siapa menduga sang istri justru tidak kehilangan harapannya sedikit pun? Sang istri yang penuh kasih sayang ini selalu dekat dan menguatkannya. Dengan tidak bosan-bosannya ia meyakinkan sang suami
bahwa impian untuk menjadi jutawan itu belum mati dan mereka pasti bisa mencapainya bersama-sama suatu hari kelak. “Suamiku, kita harus tetap melakukan sesuatu agar impian kita itu tetap hidup,” katanya berulang kali kepada sang suami. “Tetap hidup?” jawab sang suami, “Impian kita telah mati! Kita telah gagal!”

Sang istri tetap tidak mau percaya bahwa impian itu telah mati. Ia bahkan sama sekali tidak bersedia untuk mengubur impian tersebut! Untuk tetap menjaga kehidupan impian tersebut ia mengajak sang suami untuk merancang apa yang akan mereka lakukan jika suatu saat nanti mereka menjadi jutawan. Keduanya lalu mulai melakukan hal ini setiap kali selesai makan malam.

Waktu terus berlalu dan mereka masih saja melakukan kegiatan yang sama hingga suatu hari sang suami endapatkan sebuah ide brilian:
menciptakan permainan uang. Yakni barang-barang apa saja yang akan dibeli jika seseorang memiliki “uang”, misalnya tanah, rumah, gedung, dsb. Gagasan ini terus mereka matangkan. Mereka menambahkan papan permainan, dadu, kartu, rumah-rumah kecil, hotel-hotel kecil, dsb.

Bisakah Anda menebak permainan apakah ini? Ya, tepat! Permainan itu bernama monopoli. Ya, begitulah cerita bagaimana Charles Darrow dan istrinya, Esther menciptakan permainan tersebut. Permainan ini kemudian dijual kepada seorang pengusaha dengan harga satu juta dolar
dan impian jadi jutawan pun terwujud!

Cerita ini sungguh menggugah hati saya. Betapa tidak, dalam hidup ini tidak banyak orang yang bisa dengan teguh memegang impian mereka. Terkadang impian itu menjadi “layu sebelum berkembang”. Kasihan sekali! Banyak orang yang tahu bahwa impian kerap menjadi awal perjuangan untuk menwujudkan hari esok yang lebih baik namun sayangnya banyak juga yang belum berani bermimpi. Padahal bermimpi
itu gratis. Bermimpi itu hak setiap manusia. Lagipula, bermimpi bukanlah tindakan kriminal.

Ada juga kelompok orang yang berani bermimpi namun enggan berkorban untuk mewujudkan impiannya tersebut. Dalam berbagai seminar atau training saya sering mengatakan, “Jika Anda tidak bersedia berkorban maka lupakan saja impian Anda. Semakin besar impian Anda maka semakin besar pula pengorbanan yang harus Anda lakukan.”

Pertanyaannya sekarang, bagaimana caranya agar impian kita dapat menjadi kenyataan? Berdasarkan pengalaman pribadi dan dari apa yang saya pelajari ada sejumlah tahap penting yang diperlukan agar sebuah impian dapat menjadi kenyataan. Pertama, perjelas impian Anda. Buatlah impian Anda menjadi sebuah target dan tuliskan. Anda harus bisa membayangkan dalam pikiran Anda impian Anda tersebut. Orang sering mengatakan jadikan target Anda itu memiliki unsur S.M.A.R.T.

S=specific (buatlah sespesifik mungkin), M=measurable (dapat diukur atau ada angkanya. Misalnya pengen punya uang berapa rupiah atau mobil dengan harga berapa), A=achievable (dapat diraih. Buktinya sudah ada orang yang meraihnya saat ini), R=realistic (realistis, artinya sesuai dengan sumber daya yang saat ini Anda miliki atau
masih dalam kendali Anda, bukan orang lain) dan T=time bound (ada batas waktunya, artinya kapan Anda ingin itu terwujud).

Kedua, coba tuliskan manfaat yang bisa didapatkan jika impian itu terwujud. Sebaiknya manfaat itu bukan hanya bagi diri Anda sendiri melainkan juga bagi orang yang paling Anda cintai, orang-orang di sekitar Anda dan sesama lainnya. Semakin besar manfaat yang bisa Anda peroleh maka Anda akan semakin bersemangat dalam menggapainya.
Apalagi jika kita sadar nama Tuhan akan semakin dimuliakan jika impian itu terwujud.

Ketiga, doakan impian Anda tersebut. Mintalah bantuan Tuhan sebab bagaimana pun kerasnya kita bekerja akan sia-sia jika Sang Sumber Segala Rahmat tidak memberkatinya. Terkadang impian kita tidak kunjung terwujud karena bertentangan dengan kehendak-Nya atau memang belum waktunya. Untuk itu, usahakan Anda meluangkan waktu yang cukup sehingga dapat berkomunikasi dengan-Nya mengenai impian Anda ini.

Keempat, identifikasi semua masalah atau hambatan yang kiranya akan Anda hadapi dalam rangka mewujudkan impian tersebut.

Kelima, identifikasi orang, kelompok orang atau organisasi yang kiranya dapat membantu Anda mewujudkan impian tersebut. Barangkali Anda akan mendapatkan ada orang, kelompok atau organisasi yang dapat bersinergi
dengan Anda bahkan bisa jadi mereka memiliki impian yang sama sehingga Anda bisa bekerja sama dengan mereka.

Keenam, identifikasi pengetahuan dan ketrampilan apa saja yang sangat Anda perlukan dalam upaya untuk meraih impian tersebut. Barangkali Anda harus membaca buku-buku tertentu, mengikuti kursus, seminar atau training. Jangan ragu untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Les Brown pernah berkata, “To achieve something you have never achieved before, you must become someone you have never been before.” Ya, untuk mencapai sesuatu yang belum pernah Anda capai Anda harus menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya.

Ketujuh, buatlah plan of action yakni langkah-langkah yang akan Anda tempuh.

Kedelapan: action. Tanpa action, Anda hanya akan menjadi anggota organisasi terlarang bagi orang-orang yang ingin sukses yakni NADO (no action dream only).

Kesembilan, jaga sikap mental Anda. Tetaplah berpikir positif dan beranilah bangkit dari kegagalan. Ingatlah bahwa sikap positif akan menarik sukses semakin dkat kepada diri Anda!

Kesepuluh, evaluasi secara kontinyu langkah Anda.

Sekiranya diperlukan perubahan, jangan ragu untuk melakukannya. Jangan kaku! Bersikaplah fleksibel dalam soal cara atau metode.

Perkenankanlah saya menutup jumpa kita kali ini dengan sebuah nasihat yang sangat berharga dari Dr. Benjamin Mays, “Perlu sekali menumbuhkan dalam pikiran kita pendapat bahwa berbagai tragedi dalam kehidupan tidak boleh menjadi alasan tidak tercapainya impian kita. Tragedi apapun jangan sampai menjadi alasan impian kita tidak tercapai. Mati dengan impian yang tidak tercapai bukanlah suatu bencana, namun tidak mempunyai impian sama sekali adalah sebuah malapetaka. Tidak bisa menggapai bintang bukanlah sesuatu yang
memalukan namun tidak mempunyai keinginan menggapai bintang sangatlah memalukan. Kegagalan itu biasa tapi tidak punya kemauan itu kekeliruan besar!” Selamat bermimpi! ***

Sumber: Reach Your Dream oleh P. Winarto, trainer, penulis buku-buku First Step to be An Entrepreneur, Top Secrets of Success dan Reach Your Maximum Potential

Senin, 25 Oktober 2010

Panjat Tebing: Rahasia Sang Pemenang


Ada sebuah kejuaraan panjat tebing yang diikuti lima orang pemuda.

Tebing ini sangat terjal dan memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi di banding kebanyakan tebing. Karena tingkat kesulitannya tidak banyak orang yang berani mencoba. Namun kelima peserta dengan semangat dan percaya diri yang tinggi masing-masing menyatakan kesanggupan mereka untuk menaklukkannya.

Semua telah tampak siap dengan peralatan mereka. Acara pun di mulai. tiap peserta mulai memanjat dengan antusias. Penonton yang ramai riuh memberi semangat.

Dan sekarang mereka telah mencapai sepertiga tebing. Keterjalan tebing dan sisi-sisi yang licin membuat seorang peserta nyaris jatuh. Namun dia dengan sigap merah pegangan dan memanjat lagi. Dua penonton berbisik “mereka tidak akan mampu mengakhiri lomba ini, tebingnya terlalu curam!”. Dan benar saja, pemuda yang nyaris jatuh tadi, sekarang benar-benar jatuh dan lututnya terluka.

Tersisa empat peserta lagi. Beberapa orang khawatir. Jika peserta yang lain jatuh, maka semakin tinggi jatuhnya akan semakin tinggi dia terluka. Dan…, kali ini mereka benar lagi. Satu pesera jatuh dan terluka lebih parah dari peserta sebelumnya. Tinggal tiga orang lagi tersisa.

Sebagian dari penonton mulai tampak resah. Mereka mengatakan pada panitia untuk menghentikan perlombaan, tebing ini terlalu curam dan licin. Satu persatu mereka berteriak “turunlah, kalian tidak akan mampu memanjatnya!” Mereka semuanya telah melewati 3/4 ketinggian tebing. “Turunlah, demi keselamatanmu!” Seorang peserta kehilangan konsentrasinya, dan jatuh. Langsung tak sadarkan diri.

Dua peserta lagi tersisa. Semakin banyak orang meneriaki mereka untuk turun. Mereka tak akan mampu menaklukkan tebing ini. Tidak mungkin mengingat sisa tenaga yang mereka miliki seperti itu.

Sekarang hanya tinggal dua meter tersisa. Dan satu orang peserta jatuh lagi. Dokter yang siap berjaga pun segera memeriksanya.

Sekarang hampir semua orang meneriaki peserta terakhir demi keselamatannya. Namun dia akhirnya meneyelesaikan perlombaan panjat tebing itu dengan sempurna. Semua orang merasa heran dan kagum padanya. Beberapa menitikkan air mata mengingat betapa sulitnya tantangan dan empat peserta lain yang gagal dan terluka parah.

Reporter TV lokal dan para wartawan yang telah menunggunya di bawah segera mendatanginya untuk wawancara. “Apa rahasianya sehingga anda begitu tangguh dan bertenaga?”. Pemuda itu tampak kebingungan dan hanya diam. Wartawan lain bertanya lagi. “Apakah anda sering memenangkan lomba panjat tebing sebelumnya?” Dia diam lagi dan hanya berbicara dengan gagap.

Seorang temannya menghampiri mereka. Sambil memberi minum kepada pemenang tersebut dia berkata kepada para wartawan, “Ma’af ya, teman saya ini tuna rungu. Dia tidak bisa mendengar”.

Teddy Amry

Berbagi dan Berbahagialah



Alkisah, ada seorang anak kelas 5 SD bernama Adi. Setiap hari, Adi tiba di sekolah pagi-pagi sekali. Biasanya saat ia datang, belum ada satu pun teman sekelasnya yang datang.

Suatu hari, saat istirahat, Adi terkejut melihat bekal yang dibawanya dari rumah berkurang separuh . “Siapakah gerangan yang mengambil bekalku?” batinnya dalam hati sambil mengitarkan pandangan curiga ke seputar kelas.


Sepulang dari sekolah, diceritakan kasus bekal yang hilang kepada ibunya. “Ibu tidak lupa menyiapkan bekal untukku sebanyak dua potong kan?” tanya Adi penasaran.

“Iya, Ibu ingat sekali menyiapkan bekalmu dua potong, bukan sepotong,” jawab ibu Adi meyakinkan.
Seminggu kemudian, saat kembali ke kelas, tanpa sengaja, Adi terkejut melihat penjaga sekolah mengendap-endap memasuki kelas yang masih kosong. Dia membuka tas Adi dan mengambil sepotong bekalnya. Kemudian bergegas pergi dengan muka tampak tertekan dan murung.

Sepulang dari sekolah, Adi menceritakan kejadian itu kepada ibunya. “Ibu, ternyata pencurinya si penjaga sekolah. Apa yang harus Adi lakukan, Bu? Kalau Adi laporkan ke wali kelas atau kepala sekolah, dia pasti diberi sanksi, bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. Kasihan kan, Bu. Walaupun orangnya baik, tapi yang diperbuat kan salah”.

Dengan tersenyum sayang, ibunya menjawab, “Saran ibu, jangan dilaporkan dulu ke sekolah. Ibu kenal baik keluarga penjaga sekolahmu itu. Dia bukan penjahat. Pasti karena terpaksa dia mengambil setengah bekalmu. Dan masih berbaik hati meninggalkan setengahnya untuk Adi agar Adi tidak kelaparan. Begini saja, besok akan Ibu siapkan bekal lebih banyak, dua kali dari biasanya. Adi berikan sebungkus kepada penjaga sekolah. Cukup berikan saja, tidak perlu menegur atau berkata apapun kepadanya. Kita lihat apa reaksinya, setuju?”

Keesokan harinya, Adi menemui penjaga sekolah dan menyerahkan sebungkus bekal. Penjaga sekolah terkejut sesaat, wajahnya pucat dan takjub. Dengan tangan gemetar, diterimanya bingkisan itu. Tampak matanya berkaca-kaca.

Sambil terbata-bata dia berkata, “Terima kasih, terima kasih Nak. Bapak minta maaf telah mengambil setengah jatah bekal Nak Adi. Bapak sungguh menyesal dan dihantui perasaan bersalah. Bapak lakukan karena terpaksa. Anak bapak sakit, sedangkan uang kami tidak cukup untuk membeli makanan karena istri bapak memerlukan biaya untuk melahirkan. Mohon maafkan Bapak, Nak. Bapak berjanji tidak akan mengulanginya. Dan terima kasih karena tidak melaporkan kepada pihak sekolah sehingga Bapak masih bisa bekerja. Sampaikan permintaan maaf dan terima kasih kami pada ibumu. Sungguh beliau seorang ibu yang baik dan bijak”. Sambil mengangguk senang, Adi meninggalkan penjaga sekolahnya.

Teman-teman yang luar biasa,
kesalahan, walau dengan alasan apapun, tidak akan menjadi benar. Mau menyadari, mengakui kesalahan, dan meminta maaf adalah sebuah kebesaran jiwa. Dan berjanji untuk tidak mengulangi adalah kebijaksanaan tertinggi.

Sebaliknya, bisa memaafkan orang yang bersalah kepada kita bahkan rela memberi bantuan dan menyadarkannya, bukan hanya damai di hati tetapi sekaligus menunjukkan kita, manusia, sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka jelas sekali, jika bisa berbagi, kita akan bahagia. Share and be happy.


Success is my right, sukses adalah hak saya.
Salam sukses luar biasa!!!

KISAH SUKSES COLONEL SANDERS KFC

Inilah kisah kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.

Sosok Kolonel Sanders, bahkan kini menjadi simbol dari semangat kewirausahaan. Dia lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana, namun baru mulai aktif dalam mewaralabakan bisnis ayamnya di usia 65 tahun. Di usia 6 tahun, ayahnya meninggal dan Ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.

Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah, sehingga ia meninggalkan rumah tempat tinggalnya untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Indiana. Selepas itu, ia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun.

Pertama, sebagai tukang parkir di usia 15 tahun di New Albany, Indiana dan kemudian menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan ke Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.
Di usia 40 tahun, Kolonel ini mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin. Kolonel Sanders belum punya restoran pada saat itu. Ia menyajikan makanannya di ruang makan di bengkel tersebut. Karena semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran bisa menampung 142 orang.

Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good Eating.”

Di awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel ini akhirnya menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.

Dikarenakan memiliki rasa percaya diri kuat akan kualitas ayam gorengnya, Kolonel membuka usaha waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi negara bagian ini dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual.

Pada 1964, Kolonel Sanders sudah memiliki lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu juga ia menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah grup investor termasuk John Y Brown Jr, (kelak menjadi Gubernur Kentucky). Pada tahun 1976, sebuah survey independen menempatkan Kolonel Sanders sebagai peringkat kedua dari deretan selebriti yang terkenal di dunia.

Di bawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh pesat yang kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3.500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan ini beroperasi hampir di seluruh dunia. Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari RJ Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco, Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco Inc oleh PepsiCo Inc, seharga kurang lebih 840 juta dolar.

Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya — KFC, Taco Bell dan Pizza Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon Global Restorans Inc. Pada Mei 2002, perusahaan ini mengumumkan persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan wilayah.

KFC berkembang pesat. Kini, lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel ini dinikmati setiap tahunnya, bukan hanya di Amerika Utara, bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Tapi Kolonel Sanders tidak lagi bisa menyaksikannya. Pada 1980, di usia 90 tahun, ia terserang leukemia. Ia meninggal seusai melakukan perjalanan 250.000 mil dalam satu tahun kunjungannya ke restoran KFC di seluruh dunia.
“Impian meraih sukses tidak harus di masa kecil. Impian bisa juga di saat usia senja.” Kolonel Sanders, pendiri KFC

Kelinci Si Penakut

Manusia adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak konflik terjadi disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.

Setiap manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.

Kita istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Sejak dulu kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika keamanannya terancam.
Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri.
Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka pun berpikir untuk mati saja.
Keputusan bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan melompat dari tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir sungai, terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak. Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan melompat ke dalam sungai.
Kelinci sering sekali melihat katak melompat ke dalam air dan mereka tidak mempedulikannya. Tapi pemandangan yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara sejumlah kelinci itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu menghimbau rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh diri.

Karena mereka  bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali kecil. Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal ini terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan kelinci.
Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya. Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan riang gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain.  Kelompok kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan niat untuk bunuh diri.

Saat keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan aktif.
Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dengan sungguh – sungguh.

Manusia selalu berada dalam keadaan bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu tergantung kembali pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai pengecut lebih baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya kemampuan menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah dengan mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya membuat kita lupa bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.

3 Cara Jitu Memupuk Ketabahan

ketabahan

Bagaimana seseorang dapat memupuk sifat ketabahan? Bagaimana orang tabah menghadapi segala kemungkinan, sementara orang lain mudah putus asa apabila mengalami masalah.
Berikut adalah 3 cara jitu yang sangat direkomendasikan untuk memupuk ketabahan :

1. Fokuslah Pada Hasil Akhir yang Sukses

Apabila anda jatuh tersungkur dan tak seorang pun dari kawan-kawan anda yang dapat dimintai tolong, siapa lagikah yang dapat membantu anda? Jawabannya adalah pikiran anda sendiri.

Ya, pikiranlah satu-satunya yang mampu membuat anda keluar dari lembah kekecewaan. Bukan sahabat, bukan orang tua, dan bukan juga pasangan anda. Mereka semua hanya memberi motivasi tetapi hanya pikiran anda saja yang dapat membantu anda di saat demikian. Jika pikiran tidak ‘melihat’ hasil akhir yang sukses, anda akan kehilangan semangat untuk terus berjuang (bayangan kesuksesan di masa depan akan memotivasi, jika tidak anda cenderung putus asa-kalah). Kebanyakan orang apabila gagal maka mereka akan putus asa, bukan saja dari segi materi tetapi juga dari segi kejiwaan. Disinilah bahayanya.

Kebanyakan orang membiarkan hasil yang diperoleh sekarang menghantui pikiran mereka. Misalkan keadaan anda sekarang ‘tidak bagus’. Jika menggunakan keadaan ‘tidak bagus’ sebagai landasan bagi pikiran, anda akan menghasilkan ‘kesadaran tidak bagus’ dalam pikiran. Jika ‘kesadaran tidak bagus’ senantiasa disalurkan dalam ke pikiran, ia akan berangsur-angsur meresap ke pikiran bawah sadar dan saat itulah anda terperangkap.

Itulah mengapa ada ungkapan, ”kendalikan pikiranmu, kamu dapat berbuat apa saja dengannya.”

2. Kelilingi Diri Anda dengan Hal-hal yang Positif

Memiliki hal-hal positif di sekililing anda akan sangat membantu anda memupuk ketabahan. Hal-hal positif dapat berupa :
- Berdoa
- Mendengarkan kaset motivasi
- Memasang gambar/poster positif
- Membaca buku-buku positif
- Mendekorasi kamar tidur anda dengan suasana positif
- Bergaul dengan orang-orang positif

3. Jauhkan dari Kekhawatiran yang Sebetulnya Tidak Ada

Katakanlah ketika usaha anda gagal. Anda telah kehilangan banyak uang dan berhutang sehingga tidak punya uang untuk membayarnya. Itu suatu masalah besar! Anda juga dirundung masalah lain yang memusingkan, misalnya : apa kata orang lain tentang anda, apa penafsiran mereka, apa kata tetangga, apa kata orang tua, dsb. Semua ini menjadi masalah, atau sekurang-kurangnya itulah yang anda pikirkan.

Jika kita mengkaji lebih dalam, umumnya masalah yang mengganggu sebenarnya tidak ada. Sebenarnya tidak ada yang memikirkan kita. Kebanyakan mereka hanya memikirkan diri sendiri. Kebanyakan orang tidak mempunyai waktu untuk memikirkan kita.

Satu kajian terbaru mengatakan : 93% dari masalah yang anda khawatirkan sebenarnya tidak ada. Hanya 7% saja yang terjadi. Dari masalah yang ada tersebut sebagian besar tidak bisa kita kendalikan, seperti krisis ekonomi, kestabilan politik dsb. Jadi untuk apa kita khawatir terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan?

5 Alasan Mengapa Anda Harus Banyak Tersenyum

senyum

Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia.

Seringkali kita melupakan tindakan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita merasa sudah terlalu letih oleh kerjaan yang menumpuk, membayar tagihan-tagihan atau kasir toko yang menyebalkan ketika tadi berbelanja.
Para pembaca yang budiman, simaklah berikut ini 5 alasan mengapa anda harus banyak tersenyum :

1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan
Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya. :)


2. Senyuman dapat merubah keadaan anda
Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.

3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.

4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’ :)


5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -

Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.

Bagaimana Tetap Termotivasi Untuk Menyelesaikan Apa Yang Telah Anda Mulai

produktivitas kerja

Pasti ada satu alasan mengapa banyak orang sering berhenti menyelesaikan suatu proyek atau tugas mereka, entah itu tugas kecil atau besar, pada titik-titik tertentu. Mungkin mereka merasa tugasnya sangat menumpuk atau sangat sulit untuk dikerjakan sehingga mereka frustasi dan stress. Akhirnya mereka berhenti mengerjakannya atau setidaknya mereka berpikir untuk berhenti.

Saat mereka frustasi, otomatis akan tercipta suatu penghalang dalam diri mereka yang menyebabkan motivasi mereka untuk tetap melanjutkan pekerjaan terganggu. Antusiasme mereka yang tinggi saat mereka melakukan tugas tersebut pertama kali akan turun dengan sangat drastis dan kemungkinan mereka berhenti menyelesaikan tugas di tengah jalan sangatlah besar.

Apakah yang biasanya mereka sering lakukan di saat seperti itu?

Mereka akan berjalan dengan menyeret kakinya, membuat kopi dan ketika bertemu dengan seseorang yang ‘tepat’, mereka akan menghabiskan beberapa menit untuk melakukan pembicaraan satu arah, mengeluh tentang proyek atau tugas yang sedang mereka kerjakan. Mungkin secara tidak sadar anda pernah mengalaminya.

Ketika mereka telah selesai mengeluh, mereka segera kembali pada tugasnya dan berpikir dengan penuh keraguan dan kebencian, bagaimana mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka tersebut.

Daripada anda jatuh pada keadaan yang lebih sulit lagi dan menambah frustasi anda, saya akan mencoba berbagi 5 cara bagaimana anda tetap produktif dan termotivasi untuk menyelesaikan apa yang telah anda mulai serta antusias terhadap apa yang anda kerjakan:

1. Pecahlah tugas anda menjadi beberapa bagian kecil.
Anda hanya perlu membagi tugas anda (break down) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih terkendali. Sebagai contoh: anda memiliki target pribadi untuk membuka sebuah usaha. Jika yang terpikirkan oleh anda hanya membuka tempat usaha dengan segera, maka anda bisa-bisa frustasi di tengah jalan. Yang perlu anda lakukan adalah membagi tugas anda tersebut menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, seperti : survei lokasi, mencari supplier, mengurus perijinan, mencari pegawai, membeli perlengkapan usaha dan melakukan aktivitas promosi. Bukankah terlihat menjadi lebih mudah?

Dengan membagi tugas anda menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, akan membuat pekerjaan anda juga menjadi tidak membosankan. Ketika anda berhasil menyelesaikan satu tugas kecil, anda akan merasa terpuaskan dan gembira. Secara psikologi ini merupakan modal berharga untuk melangkah ke tugas kecil berikutnya.

Tetapi sebelum anda melanjutkan ke tugas berikutnya, ada baiknya anda memberikan penghargaan untuk diri anda sendiri, misalkan membeli secangkir kopi starbucks atau apapun yang bisa memanjakan anda untuk merayakan pencapaian yang telah anda lakukan.

Ketika perayaan tersebut berakhir, kembalilah pada pekerjaan anda dan mulai melakukan tugas kecil anda berikutnya. Saya yakin mood anda saat itu akan sangat berbeda. Anda akan lebih produktif dan lebih termotivasi dalam bekerja. Di satu sisi anda akan berusaha mencari lagi penghargaan-penghargaan berikutnya.

2. Manfaatkan efek bola salju.
Coba anda temukan bagian dari tugas anda yang yang paling menyenangkan dan mulailah dari sana. Anda akan dengan mudah dan cepat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Mungkin anda pernah mendengar tips mengerjakan soal ujian : mulailah dari yang mudah terlebih dahulu, tinggalkan dulu yang soal-soal yang sulit. Jika anda hanya berkutat pada soal yang sulit, anda akan stress dan kehabisan waktu, sementara masih banyak soal yang belum dikerjakan. Prinsip ini pun sama digunakan dalam menyelesaikan tugas atau proyek anda.

Ketika anda selesai mengerjakan bagian dari tugas yang menyenangkan, secara tidak sadar anda telah selangkah lebih maju menuju penyelesaian tugas atau proyek anda. Hal ini tentu saja akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi anda untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya yang lebih sulit. Ketika anda berhasil kembali menyelesaikan, rasa percaya diri anda semakin tinggi lagi. Inilah yang disebut efek bola salju.

3. Hindari mengerjakan banyak tugas sekaligus.
Beberapa orang memiliki sifat ingin cepat menyelesaikan pekerjaannya. Sifat ini sebetulnya baik, namun yang kurang baik adalah jika hal itu dipraktekkan dengan melakukan banyak tugas secara serentak. Saya pun dulu suka melakukan kebiasaan yang kurang baik seperti ini. Akhirnya tidak ada pekerjaan yang terselesaikan, justru memakan waktu yang lebih lama. Rasa-rasanya superman pun tidak bisa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sekaligus.

Fokuslah pada apa yang sudah ada di depan mata anda. Selesaikan tugas anda satu per satu. Saya jamin anda akan lebih produktif, tingkat motivasi anda akan terus meningkat (seperti telah saya sampaikan pada point 1 dan 2), serta anda akan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat.

4. Beristirahat dan bersenang-senanglah
Ada satu saat dimana motivasi anda menurun dan anda merasa tidak bersemangat. Mungkin anda telah melalui hari-hari yang panjang dan melelahkan, atau tugas yang tersisa begitu beratnya untuk diselesaikan dan memakan waktu yang sangat banyak. Anda bukanlah robot, oleh karenanya saya sangat menyarankan anda untuk meninggalkan pekerjaan sementara waktu.

Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan, seperti menonton bioskop, pergi ke restoran favorit, chatting, atau berkumpul bersama dengan sahabat-sahabat anda.

Tujuannya disini adalah mengalihkan perhatian anda dari tugas-tugas anda serta mengurangi stress/frustasi yang anda rasakan. Jadi ketika anda melakukan hal-hal yang menyenangkan tersebut, jangan terpikirkan mengenai tugas-tugas yang belum terselesaikan. Betul-betul lupakan total! Ketika anda kembali pada tugas anda, saya yakin anda akan lebih santai, segar dan termotivasi untuk melanjutkan.


5. Beristirahatlah sejenak.
Beristirahat lagi? Ya, namun kali ini adalah istirahat sejenak. Setelah anda bekerja selama 40-45 menit, ambillah break ringan selama 3-5 menit. Disarankan anda sedikit menjauh dari area kerja anda.

Penelitian mengatakan bahwa setelah anda bekerja selama 40-45 menit, otak anda cenderung lelah atau melambat. Mungkin kondisinya tidak memungkinkan anda untuk menunda atau meninggalkan pekerjaan. Namun intinya adalah ketika anda merasa sangat lelah atau anda sudah tidak dapat fokus lagi, beristirahatlah sejenak. Lakukan peregangan, minum segelas air putih, atau berjalan-jalan mencari udara segar. Anda akan mendapatkan energi tambahan secara instan, sehingga anda akan termotivasi dan bersemangat untuk melanjutkan kembali pekerjaan anda.

Jadikanlah 5 hal ini menjadi bagian dalam hidup anda. Jika anda dapat melakukannya secara konsisten, saya rasa anda akan lebih produktif, lebih antusias, lebih termotivasi dan memiliki rasa kepuasan diri yang tinggi.

Apakah Anda Melakukan 9 Kesalahan ini Dalam Percakapan?

motivasi

Cara kita berkomunikasi dengan orang lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali kita tidak mengetahui apakah pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau belum baik.

Dalam kehidupan sehari-hari pasti anda sering berkata dalam hati : ”ah tidak enak mengobrol dengan si A, lebih enak saya mencari si B dan mengobrol dengannya.”

Saya tidak tahu anda sendiri masuk ke dalam kategori mana : si A ataukah si B, mudah-mudahan bukan si A karena si A biasanya selalu dijauhi oleh teman-temannya.

Andai saja anda masuk dalam kategori si A, anda tidak perlu khawatir karena pola komunikasi yang kurang baik tentu saja dapat diperbaiki. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh orang-orang beserta beberapa solusi untuk memperbaikinya.

1. Tidak Mendengarkan
Sebagian besar orang bukanlah tipekal pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan dibanding mendengarkan. Dalam setiap perbincangan mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara.

Belajarlah menekan ego anda untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan.
Ketika anda mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan (apapun) yang sangat potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika anda seperti itu lawan bicara anda akan memberikan informasi setengah-setengah kepada anda.

Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedang bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, anda dapat bertanya kepadanya :
- gunung apa yang anda daki?
- apa yang ada sukai dari mendaki gunung?
- apa saja yang anda lakukan di atas gunung?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat topik pembicaraan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang tak kalah pentingnya lawan bicara anda mengetahui bahwa anda sungguh-sungguh sedang mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara anda bertambah pada anda.

2. Terlalu Banyak Bertanya
Beberapa pertanyaan dapat berarti anda antusias dengan lawan bicara anda, namun terlalu banyak bertanya pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya anda sedang menginterogerasi lawan bicara anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Cobalah gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan :
- saya pun minggu lalu berakhir pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah anda suka memancing?

3. Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan
Dalam percakapan mungkin anda sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara anda, terutama jika anda berbicara dengan seseorang yang baru saja anda kenal. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa anda bicarakan :

- Seorang bijak pernah berkata “Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika anda kehabisan topik untuk dibicarakan, anda bisa memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.”

- Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang anda, anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda.

4. Penyampaian yang Buruk
Salah satu hal yang paling penting dalam berkomunikasi bukanlah apa yang anda katakan, melainkan bagaimana anda menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital dalam berkomunikasi. Beberapa hal dibawah ini untuk anda pertimbangkan :

- Sampaikan dengan perlahan. Ketika anda berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi anda untuk memulai pembicaraan tersebut dan bahkan anda dapat berbicara dengan sangat cepat. Usahakan anda memperlambat kecepatan bicara anda, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara anda untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang ingin anda sampaikan.

- Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin mendengarkan anda.
- Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam.
- Bicaralah dengan suara yang tidak monoton. Libatkan emosi dalam suara anda.
- Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
- Gunakan bahasa tubuh yang baik. Dalam artikel mendatang, saya akan membahas bagaimana menggunakan bahasa tubuh yang baik.

5. Menginterupsi
Apakah yang anda rasakan jika pembicaraan anda dipotong oleh lawan bicara anda? … Ya, lawan bicara anda pun akan merasakan hal yang sama jika anda memotong pembicaraannya. Biarkan lawan bicara anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk penghargaan anda pada lawan bicara anda. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara.

6. Keinginan “Selalu Benar”
Orang tidak akan terkesan kepada anda jika anda selalu ingin merasa benar dalam setiap pembicaraan. Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara dengan seseorang. Sebagai contoh : salah satu teman anda ingin bercerita kepada anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai-sampai perahu karetnya terbalik. Namun anda malah berbicara bagaimana berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman anda akan langsung berubah.
Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.

7. Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif
Pernahkan anda berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang mengetahui artinya.

Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan.

8. Membosankan
Jangan bercerita panjang-panjang tentang mobil anda yang baru saja anda beli atau rumah anda yang baru saja selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri. Carilah topik yang mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga anda menceritakan tentang pengalaman anda berakhir pekan di puncak kemarin atau rencana anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan anda.

Dale Carnegie pernah berkata :
”Dalam 2 bulan anda akan mempunyai lebih banyak teman dengan cara antusias terhadap cerita-cerita mereka dibandingkan 2 tahun anda mencari teman dengan cara berusaha memancing mereka tertarik pada cerita-cerita anda.”

Cobalah memberi peran lebih dalam berbicara untuk lawan bicara anda. Kelak anda akan membangun sebuah hubungan yang berkualitas.
Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. :)


9. Tidak Merespon Dengan Baik
Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang anda pikirkan. Ekspresikan perasaan anda.

Sebagai penutup, anda tidak harus memperbaiki ke-9 langkah diatas secara sekaligus. Pilihlah kira-kira 3 hal terpenting yang menurut anda perlu diperbaiki dan selama 3-4 minggu anda berusaha melakukan hal tersebut secara terus menerus sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan.

Kekuatan Berpikir Positif

berpikir positif

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.

Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?

Cerita berikut mengilustrasikan bagaimana kekuatan berpikir positif bekerja:

Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.

Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.

Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesa yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.

Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.

Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.

Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.
Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.

Pikiran Positif dan Negatif Menular

Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.

Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

Instruksi-Instruksi Praktis

Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.

Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan anda peroleh dan ajaklah diri anda untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Meskipun usulan tersebut terdengar cukup aneh; cobalah untuk melakukannya, karena anda tidak akan merasa rugi; sebaliknya anda akan memperoleh banyak hal. Acuhkan apapun pendapat orang lain tentang diri anda ketika anda mengubah pola pikir anda.

Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.

Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan anda dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.

Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri anda ketika anda berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan menyenangkan.

Terlepas dari keadaan anda saat ini, berusahalah untuk berpikirlah positif. Pikirkan hasil serta situasi yang menguntungkan anda, dan keadaan akan berubah sesuai dengan pikiran anda. Perubahan ini tentunya membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan akan terjadi.

Metode lain yang bisa anda lakukan adalah melakukan afirmasi berulang kali. Afirmasi merupakan metode yang menyerupai visualisasi, secara lebih kreatif, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan.

Selamat Berpikir Positif! :)

9 Kesalahan Tentang Uang Yang Harus Dihindari

uang

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hidup dan dibentuk dari kebiasaan (perilaku-perilaku yang kita lakukan secara berulang-ulang). Begitu juga dengan kehidupan keuangan anda. Kehidupan keuangan anda saat ini, adalah akibat dari perilaku-perilaku yang anda lakukan secara berulang-ulang. Saya disini berbicara tentang kehidupan keuangan yang negatif. Padahal kehidupan keuangan mempunyai dampak yang luar biasa besar terhadap kehidupan anda secara keseluruhan. Banyak sekali orang terperangkap dalam kesalahan-kesalahan keuangan yang sama.

Berita baiknya, jika anda dapat mengenali dan mengeliminasi kesalahan-kesalahan ini, hal tersebut adalah langkah pertama menuju kemandirian keuangan anda.

Berikut adalah kesalahan-kesalahan dalam keuangan yang perlu anda hindari :

1. Pengeluaran Berdasarkan Kata Hati
Sumber hutang pribadi terbesar adalah pengeluaran yang melebihi hal-hal yang anda butuhkan. Jangan pergi berbelanja jika anda sedang merasa bosan di rumah, sebab anda akan membeli barang-barang yang sebetulnya tidak anda butuhkan / jarang anda pergunakan. Jika anda mempunyai kecendrungan untuk selalu menuruti kata hati anda, cobalah untuk membuat rencana yang matang terhadap barang-barang yang memang perlu anda beli dan barang-barang yang perlu anda hindari. Jika anda betul-betul menginginkan sesuatu, anda dapat kembali di lain hari – intinya bersabarlah ketika berbelanja.

2. Tergoda oleh Teknik-Teknik Para Penjual
Perusahaan-perusahaan besar mencoba banyak trik untuk mengajak kita membeli barang-barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Ya, itulah marketing. Sebagai contoh, jangan tergoda oleh barang-barang yang di-discount sampai dengan 70%; bukan karena barang tersebut sedang sale lalu anda berpikiran harga tersebut adalah harga yang sangat bagus dan anda perlu membelinya. Jangan tergoda oleh promosi membeli 2 gratis 1; sebaliknya lihatlah barang-barang yang anda miliki saat ini, mulailah menghitung berapa banyak dari barang-barang tersebut yang jarang anda pergunakan.
Jika anda merasa tidak nyaman oleh perilaku para salesman, pergilah menjauh segera – Jika anda betul-betul menginginkan barang tersebut, anda bisa datang lagi suatu saat.

3. Tidak Pernah Mengecek Harga yang Lebih Murah
Untuk item-item tertentu seperti asuransi atau hipotek misalnya, perusahan-perusahaan mengambil keuntungan dari loyalitas konsumen dengan memberikan harga yang tinggi. Keengganan konsumen untuk berpindah ke perusahaan lain ini dalam bahasa inggris disebut customer inertia. Sebagai contoh, orang-orang berpikir terlalu banyak birokrasi yang harus mereka lewati jika ingin memindahkan hipoteknya. Padahal jika mereka mau menjalani proses tersebut, yaitu berpindah ke perusahaan hipotek lain yang lebih murah, mereka akan menghemat jumlah uang yang cukup besar. Saya mengambil sebuah perumpamaan : jika anda pergi berbelanja, maukah anda membeli sebuah barang yang sebetulnya mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda, namun memiliki harga 20% lebih mahal?

4. Tidak Memiliki Rencana Dalam Menabung
Memang benar jika di usia 20-an sulit bagi anda untuk menabung, karena biasanya anda telah lepas dari tanggung jawab orang tua dan penghasilan anda habis untuk keperluan hidup sehari-hari. Anda baru bisa mulai menabung setelah penghasilan anda dirasakan cukup. Namun jika saat itu datang, anda menemukan diri anda telah menginjak usia 50-an tanpa tabungan sama sekali.
Menabung memerlukan suatu sikap paksaan pada diri sendiri. Jika anda memaksakan untuk menabung sejak usia dini meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, hal tersebut lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan anda akan lebih produktif kelak. Kondisi keuangan anda pun dijamin akan jauh lebih baik di masa mendatang.
Paksakan minimal 10% dari penghasilan anda disisihkan untuk ditabung.

5. Menjadikan Kekayaan Sebagai Tujuan Hidup
Banyak para milyuner yang memiliki sifat tidak pernah puas. Mereka selalu menginginkan lebih dan lebih. Hal yang paling menyakitkan mereka adalah jika mereka harus membelanjakan uangnya.
Uang dan kekayaan bukanlah suatu hal yang buruk, namun mereka akan menjadi seperti itu jika kita mencintainya melebihi apapun didalam hidup. Hidup bukan hanya tentang mengumpulkan uang, anda perlu menjaga keseimbangan antara uang dan aspek-aspek kehidupan anda yang lain.

6. Membiarkan Uang Merusak Persahabatan
Suatu kesalahan besar jika anda bergantung pada sahabat anda untuk menyelesaikan masalah keuangan yang anda hadapi, apalagi jika anda membuatnya menjadi sebuah kebiasaan. Banyak kasus persahabatan yang hancur hanya gara-gara masalah uang. Jangan nodai persahabatan yang telah anda bangun dengan susah payah dengan urusan pinjam meminjam uang.

7. Tidak Memiliki Catatan Atas Keuangan Anda
Banyak orang tidak mengetahui seberapa banyak uang yang sudah mereka belanjakan atau hutang yang mereka miliki; yang mereka sadari adalah dompet mereka sudah kosong di akhir bulan. Ada baiknya jika anda mulai mencatat pengeluaran-pengeluaran anda sehingga anda bisa lebih mengontrol lagi pos-pos mana yang perlu dihemat.
Kondisi keuangan yang baik dimulai dengan menyadari kondisi keuangan anda saat ini.

8. Memperoleh Penilaian Kredit yang Merugikan
Telat dalam membayar pinjaman ke bank akan membuat anda terkena bunga dan denda, namun sebetulnya masalah yang lebih utama adalah anda akan terkena dampak yang merugikan terhadap penilaian kredit anda (credit rating). Akibatnya anda akan lebih sulit dalam memperoleh kredit di masa mendatang dan hal ini sangat mahal harganya, karena menyangkut nama baik anda.
Saya memiliki seorang rekan yang telah di-blacklist oleh salah satu bank penyedia kartu kredit. Ia saat ini kesulitan mengajukan kredit pemilikian rumah (KPR) ke bank manapun. Kenapa hal ini bisa terjadi? Bank-bank memiliki jaringan yang kuat satu sama lain, sehingga jika anda di-blacklist oleh salah satu bank, maka nama anda akan disebarkan ke bank-bank lainnya.
Sebisa mungkin hindari telat membayar kredit apalagi tidak membayar sama sekali. Jika anda memang mengalami kesulitan, cobalah untuk datang baik-baik ke bank bersangkutan untuk membicarakan masalah keuangan anda.

9. Meminjam Uang Dengan Bunga Yang Tinggi
Jika anda terpaksa meminjam uang ke instansi keuangan, pastikan bahwa anda telah mendapatkan bunga yang terbaik atau rendah. Hindari meminjam uang dengan bunga diatas 17%, apalagi pinjaman dari kartu kredit.

Oke, semoga tips keuangan diatas bermanfaat untuk Anda.

Inilah Alasan Kenapa Anda Selalu Dililit Hutang

hutang
Satu-satunya cara agar anda dapat keluar dari lilitan hutang adalah dengan memahami mengapa anda berhutang pada saat pertama kali.

Banyak bukti telah menunjukkan bahwa …

Anda tidak akan dapat menabung meskipun pendapatan / gaji anda naik. Anda tidak akan dapat menabung meskipun cicilan mobil anda telah lunas. Anda tidak akan dapat menabung meskipun anak-anak anda telah dapat membiayai hidupnya sendiri. Dan meskipun anda memiliki uang 1 milyar di tangan anda saat ini, tetap anda tidak akan dapat menyisihkan uang 1 sen pun.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Sebab, anda hanya bisa menabung jika menabung menjadi suatu kebiasaan yang emosional. Anda hanya bisa menabung jika anda memperlakukan uang anda secara berbeda.

Jadi inilah beberapa hal mengapa anda bisa terlilit dengan hutang :

1. Anda membeli barang-barang yang tidak terlalu anda butuhkan.
Berhentilah membeli barang-barang menurut kat hati anda! Jika perlu hindarilah pergi ke mall! Sebab mall adalah sumber hutang pribadi anda. Tidak ada alasan memanjakan diri anda dengan membeli barang-barang bermerk yang sebetulnya tidak anda butuhkan.

2. Anda menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang yang anda tidak mampu membelinya secara tunai.
Jika anda tidak dapat membeli secara tunai hari ini, jangan membelinya! Sesederhana itu rumusnya.

3. Anda berpikir bahwa merek produk tertentu menandakan status sosial, ’ngetrend’, gaya dsb.
Mobil membawa anda dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dompet adalah tempat menyimpan uang dan surat-surat penting anda. Kacamata hitam melindungi mata anda dari sinar matahari. Kaos menjaga anda tetap hangat. Jika anda selalu membayar sangat mahal untuk produk-produk tersebut demi status sosial, ‘ngetrend’ atau gaya, dibanding dengan fungsinya itu sendiri, berarti anda dalam masalah.

4. Anda membeli mobil baru setiap beberapa tahun.
Lihat poin saya sebelumnya. Mobil berfungsi mengantarkan anda dari suatu tempat ke tempat yang lain. Jika anda membeli sebuah mobil baru setiap beberapa tahun meskipun mobil lama anda masih berfungsi dengan sangat baik, maka anda sedang berusaha keras untuk mengesankan ‘sesuatu’ yang salah pada orang-orang… dan anda sendiri sedang dalam proses menuju pada kebangkrutan.

5. Anda membeli sesuatu yang sebetulnya bisa anda pinjam atau sewa.
Poinnya adalah jika anda hanya sesekali menggunakan barang tersebut, kenapa anda tidak meminjam dari teman anda atau menyewanya saja? Sebagai contoh, saya hampir saja membeli sebuah tangga lipat yang mungkin saya hanya pergunakan setahun 1-2 kali, padahal saya bisa meminjamnya dari orangtua saya.

6. Anda membayar harga normal untuk setiap barang/jasa yang anda beli.
Anda dapat menghemat sampai 10 juta rupiah setiap tahun jika saja anda mau menunggu membeli barang/jasa dan berbelanja pada outlet-outlet yang memberikan discount.

7. Anda memiliki (atau menyewa) rumah lebih besar dari yang anda butuhkan.
Ketika anda membeli atau menyewa rumah lebih besar dari yang anda butuhkan, anda berarti akan membuang uang untuk membayar biaya bulanan yang lebih mahal, biaya pemeliharaan yang lebih tinggi dan membeli ‘barang-barang’ untuk mengisi ruang yang kosong.

8. Anda tidak memiliki rencana anggaran.
Apakah anda berasumsi bahwa jika anda menunggu dan mencari uang lebih banyak, maka keuangan anda akan membaik dengan sendirinya? Jika anda berpikiran seperti itu maka anda salah besar! Diperlukan pembuatan rencana anggaran yang serius untuk menghilangkan hutang-hutang anda serta mulai membangun kekayaan. Jadi mulailah membuat rencana anggaran sekarang!

9. Anda tidak mengoptimalkan modal yang anda miliki.
Anda harus membuat kesempatan uang anda untuk membuat uang kembali (leverage). Setiap modal yang anda miliki, tidak peduli seberapa kecil, harus dipergunakan untuk investasi. Jika modal anda tidak diinvestasikan, maka uang anda akan kehilangan nilainya karena faktor inflasi.

10. Anda menikah dengan pasangan yang ’shopping oriented’.
Anda tidak akan keluar dari lilitan hutang jika anda menikah dengan seseorang yang selalu membelanjakan uang yang anda hasilkan. Jadi tolonglah belahan jiwa anda tersebut untuk bertanggung jawab terhadap keuangan, kecuali jika anda ingin menjalani hidup lebih berat di masa mendatang.

11. Anda tidak pernah dibekali pendidikan dasar tentang pengaturan keuangan.
Ilmu keuangan bukan insting yang dibawa sejak lahir. Anda harus cukup mendapatkan bekal pendidikan tentang pengaturan keuangan, entah itu lewat pendidikan formal atau otodidak. Jika tidak, anda tidak akan kemana-kemana, tetap dalam lilitan hutang.

12. Anda memiliki mental ’ingin cepat kaya’.
Hanya 0.01% orang yang memiliki kekayaan secara instan, contohnya warisan orang tua. Sisanya sebesar 99.99%, kekayaan tidak akan datang secara instan. Jadi jika anda menghabiskan waktu dan uang anda untuk melakukan skema ’ingin cepat kaya’, yang terjadi justru hutang akan melilit anda.

13. Anda memiliki kebiasaan yang buruk.
Mabuk-mabukan dan judi adalah contoh yang sempurna dari sekian banyak kebiasan buruk, dimana anda memilih untuk menukar kesenangan jangka pendek/sesaat dengan kesengsaraan jangka panjang, yaitu hutang dan ketidaknyamanan.

14. Anda banyak menyia-nyiakan waktu anda sendiri.
Mereka mengatakan “waktu adalah uang”, dan saya tambahkan disini waktu lebih berharga dibandingkan uang. Waktu adalah hal terbesar dalam kehidupan. Uang yang hilang, dapat dicari kembali, namun waktu tidak tergantikan. Jadi jika anda gagal mengatur waktu anda, maka sudah pasti anda akan gagal mengatur uang anda … dan anda akan gagal juga dalam setiap aspek kehidupan anda. Jadi fokuskan waktu dan energi anda pada hal-hal yang penting, lupakan yang lain.

15. Anda tidak menjaga kesehatan anda.
Jagalah selalu tubuh dan pikiran anda tetap sehat! Masalah-masalah kesehatan akan menguras uang anda dan jika ini berkelanjutan, maka sudah dipastikan anda akan mengalami masalah keuangan jangka panjang.

Ingatlah selalu bahwa hutang dapat dihindari dan dihilangkan. Hanya membutuhkan sedikit usaha, pendidikan dan determinasi untuk membuat semuanya menjadi mungkin. Seperti telah saya utarakan, hiduplah dengan sederhana. Jangan menggunakan uang untuk mengesankan orang lain. Jangan hidup dengan anggapan bahwa kekayaan selalu diukur dengan materi. Kelola uang anda dengan bijak sehingga uang tidak mengatur anda.

Minggu, 24 Oktober 2010

Membangun Motivasi dalam Diri

ledakkan motivasiCita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.

Caranya…? coba simak kiat berikut ini:

Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.

Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda. 

Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.

Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

Hampiri Bayangan Ketakutan
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.

Ucapkan “Selamat Datang” pada Setiap Masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.

Mulailah dengan Rasa Senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.

Berlatih dengan Keras
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

Kesimpulan: motivasi adalah ’sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat Anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, Anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga Andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup Anda..!

Cara Menjadi Kaya





Pertanyaan pertama :
siapa yang MAU menjadi kaya ?
Semua orang pasti akan angkat tangan.

Pertanyaan kedua :
siapa yang BERUSAHA untuk menjadi kaya ?
Hanya sebagian saja yang angkat tangan

Pertanyaan ketiga :
Siapa yang SUDAH kaya ?
Jumlah yang angkat tangan lebih sedikit lagi.

Apa yang salah disini ?

Pada pertanyaan pertama, orang hanya ditawari saja suatu keadaan.
Tidak sulit, karena mereka tinggal bilang mau atau tidak. Pada
pertanyaan kedua, sudah menjurus ke tindakan yang akan anda lakukan
untuk mencapai pertanyaan pertama tersebut. Disini orang yang
menjawab positif tidak sebanyak di pertanyaan pertama. Bermacam-macam
penyebabnya. Mengapa ? Orang mau kaya secara cepat, kalau bisa secara
instan tanpa perlu bekerja keras. Alasan kedua, mereka mau bekerja
keras, tapi `not in the right track' sehingga kerja keras
mereka tidak membuahkan hasil sesuai yang mereka harapkan.
Alasan ketiga, mereka tidak tahu, harus mulai darimana. alasan
terakhir, mereka merasa cukup hidup yang biasa-biasa saja, tidak
perlu terlalu ambisius. "Ora usah ngoyo", begitu kata orang
Jawa. Pada pertanyaan ketiga adalah pada hasil, apakah hasil kerja
anda di pertanyaan kedua membuahkan hasil yang memuaskan. Hanya orang
yang  sudah berhasil di pertanyaan kedua yang bisa ikut angkat tangan
disini. Sebenarnya, gimana sih cara untuk menjadi kaya, terutama
secara mudah kalau bisa ?

Ada beberapa cara lain untuk kaya secara mudah. Yang pertama adalah
lahir sebagai anak orang kaya. Jadi berbahagialah anda yang lahir
dengan nama belakang Onassis, Walton, atau Rockeffeler. Karena begitu
lahir anda cukup angkat tangan untuk menjawab pertanyaan ketiga saja.
Bahkan Robert Kiyosaki, dalam salah satu seminarnya pernah
mengatakan, pada waktu kecil dia berharap nama keluarganya bukan
Kiyosaki, namun Kawasaki. Yang kedua adalah kawin dengan anak orang
kaya. Namun apabila anda sudah menikah dan tidak
mendapatkan `kesempatan' ini, anda bisa dengan cara ketiga,
yaitu mempunyai menantu orang kaya. Masih ada beberapa cara lagi,
namun yang berikut ini lebih mengandalkan dewi fortuna, misalnya anda
menang undian, atau dapat warisan mendadak dari keluarga anda. Kalau
dari semua cara instan tersebut anda tidak berhasil, berarti anda
memang harus menggapainya melalui jalur kerja keras.

Di dalam buku pemasaran klasik "Horse Sense" karya Jack Trout
dan Al Ries, dikatakan disana ada 3 cara untuk menjadi kaya secara
instan, yaitu (1) marry a rich person, (2) steal in nice, legal way;
or (3) get to know the right people.

Cara ketiga ini yang menarik. Bertemu dengan orang yang tepat. Kerja
keras (hard work) saja tidak menjamin orang menjadi kaya. Perlu juga
diimbangi dengan kerja cerdas (smart work). Robert Kiyosaki termasuk
beruntung bertemu dengan orang yang tepat, yaitu `Rich
Dad'nya. Orang yang tepat adalah orang yang bersedia menjadi
mentor kita, serta mau membimbing kita. Tentunya dia sendiri juga
sudah kaya, jadi bimbingan yang diberikan bukan cuma teori doang,
tapi pengalaman. Pengalaman itu mahal harganya, karena dengan belajar
dari pengalaman orang lain anda akan terhindar dari `lubang
jebakan' kegagalan. Dengan adanya mentor, proses anda akan lebih
cepat daripada jalan sendiri.

Nah, dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti apa sih orang yang
tepat itu ? Tidak mudah memang menemukan orang yang tepat. Kalaupun
misalnya anda sudah ketemu dengan orangnya, belum tentu juga dia mau
membimbing anda. `Orang' yang tepat tidaklah selalu
membimbing anda secara langsung, bisa juga teknik, system, prinsip,
kisah sukses orang lain, tokoh idola, maupun suatu kebijaksanaan
(wisdom). Tidak usah berpikir terlalu rumit, mulailah dari sekitar
anda saja. Adakah suatu kebijakan atau seseorang yang sudah sukses
yang bisa anda contoh ? Kalau ada, cobalah untuk mengamati bagaimana
proses yang dia lakukan selama ini.

Lalu bagaimana mengetahui bahwa prinsip atau mentor yang akan kita
contoh itu tepat ? Just Do It, seperti kata Nike. Lakukan saja.
Lakukan ini semua secara fleksibel, artinya jika satu mentor tidak
sesuai dengan anda cobalah cari mentor lain. Jangan pula takut gagal,
karena kita akan lebih banyak belajar dari kegagalan daripada
keberhasilan. Tidak ada pula aturan yang melarang anda mempunyai
beberapa mentor / prinsip sekaligus. Mungkin dengan merangkum
kebijakan-2 tersebut, anda bisa menciptakan suatu prinsip baru yang
sesuai dengan anda.

Sukses untuk anda !

Motivasi Juga Penentu Nasib

 
Di zaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan.

Dalam perjalanan menuju medan perang, Jendral itu berhenti di sebuah altar vihara. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan prajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama kemudian, sang Jendral keluar dari vihara.

Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari langit.” Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, “Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada nasib.”

Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar
di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah. Seluruh pasukan mengamati
apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu
terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak
kesenangan. “Hore..! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita, Ayo serbu
dan hancurkan musuh. Kemenangan telah pasti.”

Dengan penuh semangat Jendral dan pasukan itu bergerak menuju medan perang. Pertempuran berlangsung dengan sengit. Ternyata dengan keyakinan dan tekad yang membaja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan. Jendral dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata, “Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib.”

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dashyat itu. Beliau bertanya pada sang Jendral bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah berani. Sang Jendral kemudian menyerahkan koin emasnya pada Raja sambil berkata, “Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik.” Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya bergambar: KEPALA..!

Pojok Renungan:
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa
menolong dirimu adalah dirimu sendiri. 

(adapted from The Book of ZEN - Freedom of The Mind” – Tsai Chih Chung)

Ketidakpastian dan Peluang

Peluang suksesHampir semua dari kita pasti lebih suka terhadap hal yang pasti-pasti karena dengan demikian kita akan merasa lebih aman. Perasaan “aman” itu sendiri merupakan kebutuhan dasar kedua.

Menurut ahli motivasi Maslow kebutuhan dasar pertama atau kebutuhan paling mendasar adalah kebutuhan bukan hanya untuk hidup, tetapi juga kebutuhan untuk bisa survive: makan, air, udara, dan seks. Seks merupakan kebutuhan untuk meneruskan kehidupan, bukan melulu penyaluran nafsu badaniah! Jadi, keinginan untuk mendapatkan hal-hal yang pasti-pasti juga merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan utama manusia dalam kehidupan.

Dengan mempunyai keinginan tersebut sebetulnya kita berhadapan dengan paradoks karena kehidupan kita sehari-hari sendiri sudah penuh ketidak-pastian. Setiap kali bangun pagi, kita sudah menghadapi dunia yang penuh ketidak-pastian. Kita memang sudah membuat berbagai perencanaan, tetapi dapatkah (atau: beranikah) kita memastikan bahwa apa yang sudah terencana tersebut pasti 100 peren terlaksana sesuai dengan rencana yang sudah dibuat?

Mungkin komputer kita tiba-tiba disusupi virus. Atau anak kita yang segar-bugar ketahuan menderita sakit. Cek yang kita terima ternyata dananya kosong. Harga saham yang diperkirakan naik, eh, kok ya malah jadi turun. Rasa optimisme yang sudah kita bangun karena kita sudah demikian teliti menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan, mungkin saja tiba-tiba menjadi berantakan karena ada hal di luar dugaan yang menghantamnya. Apakah ketidak-pastian semacam itu membuat kita menjadi takut menghadapi masa depan?

Sebaiknya hal yang dapat menimbulkan pesimisme semacam itu dilihat dari sudut pandang lain: adanya ketidak-pastian semacam itu sebetulnya malah merupakan kemungkinan terjadinya berbagai hal lain. Bila ada kepastian, berarti hanya ada satu kemungkinan saja yang pasti terjadi dan pasti tidak akan ada kemungkinan lain yang akan terjadi. Sedang kalau tidak jelas (atau tidak pasti) apa yang akan terjadi, berarti yang mungkin akan terjadi ada banyak hal. Betul, kan?

Peluang
Memang, untuk mereka yang jeli dan dapat mengendalikan keadaan, kondisi ketidakpastian malah akan menimbulkan kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dari kondisi ketidakpastian itu akan dapat dicari berbagai peluang untuk diwujudkan menjadi hal-hal yang memuaskan.

Banyak orang yang beranggapan bahwa peluang yang baik hanyalah dimiliki oleh mereka yang berada “di depan” atau yang pertama kali mengenal peluang tersebut. Kita cenderung percaya bahwa mereka yang sudah melakukan suatu hal lebih dulu akan lebih beruntung disbanding dengan yang “datang belakangan” dan melakukan hal sama.

Harus diingat bahwa Stephen Covey, pakar yang mengemukakan tentang tujuh kebiasaan manusia yang amat efektif, memperkenalkan kita kepada “ciptaan pertama” dan “ciptaan kedua”.

Ciptaan pertama adalah bentuk ketika suatu hal diciptakan atau dibentuk pertama kali, sedangkan ciptaan kedua adalah ketika hal itu dibentuk untuk waktu berikutnya. Jelas yang terakhir merupakan perbaikan disbanding dengan ciptaan pertama karena pasti sudah ada perbaikan sebagai hasil pengamatan pada kelemahan ciptaan pertama ditambah hal-hal yang diperkirakan merupakan perbaikan dari bentuk sebelumnya.

Contoh yang jelas adalah perkembangan bentuk dan fitur peralatan (TV, komputer, HP dan semacamnya), setiap kali selalu lebih baik disbanding dengan sebelumnya.
Mengapa bisa demikian, tentunya model-model terakhir dibuat setelah memperhatikan kelemahan tipe sebelumnya dan berdasarkan pengalaman memakai produk tipe tersebut kemudian didapatkan hal-hal yang harus diperbaiki, yang diterapkan pada tipe atau model keluaran belakangan.

Jadi, kita tidak perlu berkecil hati bila menjadi orang kesekian yang memasuki suatu bidang. Walaupun ada pepatah: “Burung pertama akan mudah mendapat cacing” (the ealy bird cathes the worm), tetapi ada suatu lembaga pendidikan yang pernah mengiklankan diri sebagai “We are not the first, but the best !”

Peluang adalah suatu “situasi”. Setiap kali suatu situasi akan dapat berubah. Suatu hal yang yang pada satu hari muncul sebagai peluang, di hari berikutnya mungkin sudah bukan merupakan peluang lagi. Di dunia yang mempunyai banyak perubahan dan banyak kemungkinan ini, ada berbagai macam peluang yang muncul. Kita memang harus jeli untuk melihatnya, kemudian menangkap dan memprosesnya.

Yang menjadi masalah memang bagaimana kita dapat “melihat” dan menangkap peluang yang “lewat” tersebut. Hal itu membutuhkan proses belajar, sampai kita dapat “mengendus” peluang mana yang sesuai dengan kemampuan kita untuk dapat memproses selanjutnya, sehingga peluang tersebut menjadi berdaya-guna. Layaknya semua proses belajar, pasti ada tahapan-tahapan ketika kita jatuh-bangun dulu sebelum akhirnya menjadi mahir. Seperti pernah disinggung di rubrik ini, proses belajar yang baik adalah seperti proses anak belajar berjalan.

Walaupun awalnya selalu jatuh (samakanlah dengan pengalaman hidup ketika berkali-kali mengalami kegagalan), tetapi si anak tetap saja “ngotot” untuk bangkit lagi sampai akhirnya dapat berjalan di atas kakinya sendiri.

Hal lain yang perlu diperhatikan kalau kita menghadapi suatu peluang adalah melihat semua hal di sekeliling peluang tersebut secara menyeluruh. Banyak orang yang main tubruk saja ketika melihat suatu peluang di depannya, tanpa memperhatikan hal-hal yang mungkin menyebabkan sebaiknya kita tidak usah mengambil peluang tersebut.

Setelah satu peluang kita “tangkap”, sebelum membuahkan suatu hasil, masih saja kita harus menerapkan kedisiplinan, kejelasan arah, ketekunan dan strategi-strategi tertentu. Tidak ada peluang yang langsung membuahkan hasil begitu kita tangkap. Masih harus ada proses panjang untuk sampai ke tahapan itu.

No Where atau Now Here
Yang menarik adalah membandingkan pandangan orang yang pesimis dan yang optimis. Yang pesimis mengatakan OPPORTUNITY IS NO WHERE – tidak ada peluang di mana pun. Sedang orang optimis selalu mengatakan OPPORTUNITY IS NOW HERE, peluang itu saat ini ada di sini. No where (tidak ada di mana pun) dan now here (sekarang ada di sini) jumlah dan urutan hurufnya sama persis. Hanya saja letak huruf “w” yang menyatu dengan kata yang di depan atau yang menyatu dengan kata yang di belakanglah yang membedakan artinya.

Itu jelas berarti bahwa sudut pandang seseorang lah yang memastikan bahwa peluang, atau kesempatan, itu tidak ada di mana-mana, atau memang ada di sini. Toh bentuk peluangnya sama, tempat dan situasi yang dihadapi juga sama – hanya yang cukup jeli dan punya pengharapan (= optimis) dapat mengenalinya sebagai peluang yang harus ditangkap dan digarap, sedang yang lain tidak melihatnya sama sekali.

Begitu peluang sudah berada di dalam dekapan kita, kita tetap saja harus berusaha. Di atas sudah disinggung mengenai kedisiplinan, kejelasan arah, ketekunan dan strategi-strategi untuk mengolahnya menjadi suatu hasil yang berdaya-guna. Untuk membicarakan hal itu ada cerita yang menarik. Di suatu kerajaan, seorang raja berpikir: “Aku ini ‘kan raja. Masa iya sih, tak dapat mengusahakan cara yang paling mudah untuk mendapatkan hasil dengan segera?”

Dikumpulkannya semua kaum cerdik-pandai dari seluruh pelosok negeri untuk menemukan cara seperti yang dipikirkannya. Setelah tenggat waktu yang ditentukan, mereka menghadap dengan membawa buku setebal 100 halaman, berisi jawaban atas kemauan baginda. Raja menerima buku tersebut, tetapi tidak puas. “Gila apa, masa yang namanya cara yang paling mudah harus dicapai dengan membaca dan menghapal isi buku setebal ini? Itu namanya menyengsarakan diri! Cari cara yang lebih baik!”

Mereka berkumpul kembali, bermalam-malam membahas keinginan baginda. Akhirnya mereka mengumumkan bahwa jawabannya sudah ditemukan. Singkat, sesuai keinginan sang raja. Pada puncak acara satu pertemuan akbar yang diliput seluruh media massa dan stasiun TV (eh, emang sudah ada, ya?), diserahkanlah satu lembar kertas yang segera dibuka baginda dan dibacanya keras-keras. Isinya: “Tidak pernah ada makan siang gratis!” (diterjemahkan dari: There is no FREE lunch).

Apakah Anda setuju dengan “penemuan” para cerdik-pandai di kerajaan itu? Apakah Anda berpikir bahwa semua orang yang kita kenal: Aburizal Bakrie, Ciputra, SBY, JK, Hasyim Muzadi, Gus Dur, Rizal dan Andi Mallarangeng dengan mudah dan dengan begitu saja meraih nama besar mereka? Pernahkah Anda berpikir bahwa mereka ini selalu bersusah-payah mengalahkan diri-sendiri ketika datang godaan untuk tidak bertekun, tidak berkonsentrasi terhadap sasaran yang mereka kejar?

Pernahkah Anda berpikir bahwa mereka sering menghabiskan waktu 14 jam sehari untuk mencari jawab atas persoalan yang harus mereka pecahkan? Menghasilkan satu keberhasilan setelah bertubi-tubi didera kegagalan?

Untuk orang-orang seperti mereka satu kegagalan bukanlah akhir segalanya. Orang yang berhasil sealu akrab dengan kegagalan. Untuk mereka kegagalan, seperti pepatah, adalah “keberhasilan yang tertunda”. Mereka menghayati dan memahami hal itu. Satu kegagalan akan dipelajari untuk didapatkan manfaatnya sehingga dapat menjadi pelajaran untuk langkah-langkah selanjutnya.

Seorang motivator memberi perumpamaan menarik. Orang seperti mereka tidak pernah hanya duduk-duduk saja dan tidak berbuat apa-apa ketika ditimpa suatu masalah. Tuhan sudah menentukan bahwa satu-satunya jenis makhluk yang boleh duduk-duduk saja dan mendapatkan hasil maksimal hanya ada satu di dunia ini: unggas – termasuk ayam yang amat kita kenal itu (yang mengerami telur-telurnya)!